MegapolitanPolitik
Trending

Dinilai Tak Ada Terobosan, Ketua DPP PKB Minta Mendikbud Nadiem Makarim Diganti

JAKARTA  BernasJakarta – Sepanjang masa Pandemi Covid-19, terjadi krisis atau darurat pendidikan yang belum tertangani dengan baik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahkan Mendikbuf Nadiem Anwar Makarim dianggap belum melakukan terobosan membuat Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar  mengeluarkan statment mengejutkan. Cak Imin — sapaan aktab  Abdul Muhaimin Iskandar — meminta Mendikbut Nadiem Diganti.

Hal tersebut disampaikan Caik Imin saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) 15 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB secara virtual, Sabtu, 16 Januari 2021 kemarin

“Menteri Pendidikan yang kita harapkan dengan teknologi yang dia miliki,  mengambil inisiasi untuk mengambil langkah-langkah alternatif bagi krisis darurat nasional pendidikan, tetapi sampai hari ini tidak ada tanda-tanda hal yang bisa diharapkan dari Menteri Pendidikan kita,” kata Ketua DPP PKB Cak Imin

Menurut Cak Imin, sepanjang pandemi COVID-19 terjadi krisis atau darurat pendidikan yang belum tertangani dengan baik dan belum ada terobosan yang dilakukan mantan Bos salah satu penyedia layanan Ojek Online tersebut.

Terkait apa yang terjadi saat ini, Cak Imin mengaku telah meminta Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda yang juga merupakan Ketua DPW PKB Jawa Barat untuk menginisasi atas krisis stagnasi pendidikan nasional.

“Saya mengusulkan Menteri Pendidikan segera diganti dengan Syaiful Huda dari Ketua Komisi X supaya ada penanganan yang cepat dari stagnasi pendidikan nasional kita,” ujarnya.

Hingga saat ini kata dia, tidak ada terobosan nyata yang bisa dilakukan Mendikbud dalam menangani darurat pendidikan nasional.

“Saya pendukung utama Pak Nadiem karena saya harapkan kecanggihan Pak Nadiem dalam menangani teknologi, menangani gojek, menangani sistem perdagangan baru melalui online, luar biasa, salut,” katanya.

“Tapi sudah satu tahun lebih, hampir dua tahun, belum ada tanda-tanda baru yang bisa kita rasakan. Tolong sampaikan ke Pak Nadiem bahwa Indonesia darurat pendidikan, butuh penanganan yang serius. Tidak bisa sambil lalu. Menangani soal pendidikan tidak bisa sambil guyonan, gak bisa sambil gojek. Gojek itu kalau bahasa Yogya itu bercanda. Gojekan itu namanya bercanda, gak bisa sambil bercanda dalam menangani krisis pendidikan kita,” sambung Cak Imin.

Akibat dari krisis pendidikan nasional, menurut Cak Imin ada dua hal sekaligus yang mengalami kelumpuhan. Pertama, lumpuhnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, lumpuhnya masa depan sumber daya manusia dan masa depan nasib generasi penerus bangsa.

“Banyak stagnasi terjadi. Kurikulum kita banyak yang terlambat, butuh penanganan,” katanya.

“Nah dalam posisi ini, di tengah pandemi, ekonomi sulit, pembangunan hancur. Saya sudah berteriak-teriak berkali-kali, kehancuran pendidikan nasional nyata di depan mata kita, tetapi belum ada penanganan yang serius dan bisa dirasakan hasilnya,” pungkasnya.*[-]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button