Ragam

Ratusan Gapoktan dan Anggota DPR RI Kesal Kadis Pertanian Situbondo Tak Hadiri Pembahasan Pupuk

Bernas.Jakarta.id, SITUBONDO – Anggota Komisi VI DPR RI F-PKB Ir.HM Nasim Khan mengaku sangat kecewa dengan ketidak hadiran Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo dalam acara Reses Bersholawat membahas soal kelangkaan pupuk bersubsidi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Situbondo di Aula Rengganis Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, Senin (05/02/2024).

“Persoalan soal pupuk bersubsidi ini menurut kami sangat penting sesuai salah satu tupoksi kami di DPR RI yaitu pengawasan, karena menurut data yang masuk penyaluran pupuk Subsidi di Situbondo masih banyak yang belum tepat sasaran,” Papar Nasim Khan didepan ratusan petani yang hadir.

Sebagai pemegang amanah dari rakyat, Nasim Khan mengaku menginginkan kolaborasi dari semua lini termasuk Pemerintah Daerah  agar persoalan tentang pupuk subsidi di daerah bisa terselesaikan dan tersalurkan dengan baik.

“Pupuk Subsidi itu melimpah bukan kurang, namun faktanya dalam penyalurannya itu yang tidak elas, seperti ada yang terdaftar sebagai penerima tapi ternyata orangnya sudah meninggal, ada satu orang memiliki lahan 5 hektar tapi terdaftar dengan lima nama lain, kan kasihan sama yang benar – benar petani,” tudingnya.

Ia sangat heran, karena kepala Dinas Pertanian juga melarang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk ikut hadir,” undangan kita buat resmi, tapi kepala Dinas Pertanian tanpa ada pemberitahuan apapun, dan dari informasi yang kami terima PPL juga dilarang datang sebelum ada restu dari atasan ini kan lucu, perlu dicatat ya ini pembahasa soal pupuk subsidi bukan bahas politik,” ungkapnya kesal.

Nasim juga menyampaikan sebenarnya pupuk di Indonesia melimpah, namun ada permainan segelintir oknum yang ingin membuat pupuk sulit agar indonesia impor pupuk dari luar negeri.

“Pupuk kita melimpah loh jangan salah, hanya ada keinginan segelintir oknum elit yang menginginkan kita ini impor dari luar negeri untuk kepentingan mereka semata,” tegasnya.

Anggota DPR RI asal Asembagus itu juga mengutip keterangan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati 26 Oktober 2023 bahwa utang pemerintah ke PT Pupuk Indonesia sebesar Rp 16,3 triliun belum terbayarkan.

“Sebenarnya PT Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan anak perusahan negara (BUMN) ini memiliki kapasitas produksi pupuk hingga 13,9 juta ton pada 2023 terdiri dari pupuk urea dengan volume 8,8 juta ton. Kemudian kapasitas produksi pupuk nitrogen, phospat, dan kalium (NPK) mencapai 3,8 juta ton, dan pupuk jenis lainnya sekitar 1,3 juta ton.Kemampuan produksi kita untuk mencukupi kebutuhan urea bersubsidi lebih dari cukup. Begitu juga dengan pupuk NPK,” pungkasnya.

Mewakili Gapoktan Natan petani asal Gunung Putri mengaku sangat kecewa dengan ketidak hadiran Kepala Dinas Pertanian dalam acara tersebut,” aneh aja mas membahas soal nasib petani malah pemerintah daerah kok enggan dan terkesan ketakutan,” ucapnya.

Anggota DPR RI Nasim Khan berencana bersama Yayasan Nasim Khan Indonesia (NKI) akan menggelar Reses Bersholawat dengan Gapoktan di Tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button