Ragam

Tertangkap Basah “Kumpul Kebo”, Seorang Mahasiswi Berkelit Saat Diminta Identitas

BernasJakarta (TEGAL) – Seorang anak punk berinisial A (21) yang melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang mahasiswi berinisial ANU, tertangkap basah oleh warga, Ketua RT, Ketua RW yang didampingi oleh Kepala Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.

Perbuatan tersebut mereka lakukan di rumahnya A yang kebetulan dalam kondisi sepi karena ditinggal oleh kedua orang tuanya merantau diluar kota. Diketahui, A merupakan salah satu residivis yang sudah beberapa kali melakukan perbuatan asusila dan pernah menghuni di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Pihak desa pun akhirnya berencana mencoret A dari daftar penduduk desa tersebut.

Pada saat digrebeg, Senin (15/3/2021), kedua pasangan yang bukan suami istri tersebut berada di dalam kamar. Akhirnya pihak aparat desa beserta warga langsung menginterogasi keduanya.

Menurut salah satu warga, dirinya beserta warga lain sudah sering melihat ANU datang ke rumah A, bahkan sering menginap. Karena merasa resah, akhirnya warga berinisiatif untuk melakukan penggrebegan dengan terlebih dahulu melapor kepada pihak desa.

“Saya sering melihat anak cewek itu sering main kesini, motornya pun dibawa masuk dan pintu ditutup, jadi kami curiga apa yang dilakukan didalam rumah,” tuturnya.

Pada saat ditanya identitas, ANU terlihat kebingungan dan mengaku tidak membawa identitas apapun, tapi ANU mengaku sebagai warga Balamoa, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal serta kuliah di Stikes Bhamada Slawi jurusan keperawatan. Namun untuk memastikan itu semua, sebuah motor milik ANU untuk sementara ditahan di Balai Desa Lebaksiu Kidul.

Hal itu pun dibenarkan oleh Sekretaris Desa Lebaksiu Kidul, M. Soleh bahwa yang bersangkutan memang mengaku warga Desa Balamoa.

“Benar mas, bahkan ada seorang pria yang mengaku pihak keluarga menjemput wanita itu tapi ketika ditanya identitas juga tidak mau menunjukkan,” ungkap M. Soleh ketika ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/3/2021).

Belakangan diketahui bahwa ANU telah melakukan kebohongan terkait identitas yang disampaikan didepan pihak desa dan warga, ternyata wanita tersebut beralamat di Desa Paketiban Kecamatan Pangkah.

Ditempat terpisah, pihak kampus tempat ANU kuliah, tenyata bukan terdaftar di jurusan keperawatan melainkan jurusan farmasi. Hal tersebut dibenarkan setelah salah satu dosen di Prodi Keperawatan mengecek data.

“Yang namanya ANU tidak ada didaftar jurusan keperawatan, tapi di jurusan farmasi, silahkan nanti ketemu saja sama dosen farmasi,” ujar Dosen di Prodi Keperawatan Stikes Bhamada Slawi.

Setelah ditelpon ke Prodi Farmasi, memang benar. Saat dikonfirmasi, pihak dosen farmasi hanya mengatakan bahwa pihak kampus menunggu orang tua dan anaknya datang ke kampus untuk klarifikasi serta tidak mau mengeluarkan statment apapun terkait permasalahan tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button